Sabtu, 09 Juli 2011

Si Bongsor Ducati Delapan Piston





Spesifikasi:
Ban: Michellin pilot 120/60-17 (depan) dan 190/55-17 (belakang)
Upsidedown depan:  Kawasaki ZX 1000
Pelek: Marcecini Ducati 1198, 3,5 inchi (depan) dan 5,5 inchi (belakang)
Kaliper depan dan master rem: Tokico 8 piston
Kaliper belakang: Brembo Ducati 1198
Monoshock: Ducati 1198
Stabilizer setang: Ducati 1198
Knalpot: Ducati 1198
Lampu depan: Aprilia silver 750
Footstep depan: NUI racing
Tanki, bodi, cover lampu, air scop, delta box: Custom
Setang: Yamaha Bison
Warna: Hitam
Modifikator: Asui, Bengkel Platinum Motor Jalan Putri Candramidi


Dikarenakan sang pemilik adalah penggila motor Ducati sehingga aslinya dari Ninja 250 pun diubah menjadi konsep Ducati. Menurut Asui, sang modifikator tampilan yang diubah selalu disesuaikan dengan keinginan pemilik.

"Saya sih menuruti apa saja keinginan klien. Mereka maunya apa, tentu saja harus saya turuti. Kepuasan klien bagi saya sangat penting," ungkap Asui kepada Tribun, Kamis (7/7).

Ia menjelaskan tidak semua motor bisa diubah tampilannya menjadi Ducati. Hanya motor besar yang bisa dimodif dengan konsep ini.

Menurutnya proses pemasangan kaki yang mengalami kesulitan. Beberapa komponen diganti untuk menyesuaikan konsep. Seperti pelek depan dan belakang diganti dengan merk Marceni Ducati 1198. Monoshock, proarm,  dan knalpot juga diganti merk Ducati 1198.

Untuk membuat bodi motor menjadi bongsor sesuai seperti konsep motor Ducati, Asui mengerjakannya sendiri dan mengcustomnya.

Footstep diganti NUI Racing supaya mengentalkan konsep yang diusung. Dilengkapi dengan delta box sebagai penutup mesin.

Bentuknya yang besar akan tetapi ringan bobotnya. Karena dipasang Tokico 8 piston pada  kaliper depan dan master rem. Dua bulan lamanya pengerjaan motor dilakukan.

"Pada dasarnya cirikhas motor Ducati di antaranya  memiliki swing arm tunggal," terang Asui, pemilik Bengkel Platinum Motor di Jl Putri Candramidi.

Keahliannya dalam memodifikasi motor tidak bisa diragukan. Banyak para kliennye yang mempercayai pemikiran dan pengerjaannya mengubah motor dengan konsep diinginkan. (mirna)

Pertahankan Cara Pembakaran Tradisional



* Resto Tubrux Ayam Gebuk Bali

Menulusuri di Jalan Nusa Indah Pontianak saat sore hari, Anda akan melihat sebuah tempat makan berkonsepkan kaki lima yang tidak pernah sepi. Resto Tubrux Ayam Gebuk Bali, itulah tempat makan di pinggir jalan yang sudah berdiri selama 3 tahun tersebut.
Tempat makan yang satu ini selalu ramai dikunjungi para pelanggannya. Semua kalangan bawah, menengah dan menengah ke atas berbaur di sana. Selain harganya murah, rasanya juga tidak kalah enaknya.
"Ciri khas di sini sih ayam gebuk Bali. Makanya tempat makan ini, saya berinama Resto Tubrux Ayam Gebuk Bali. Pada dasarnya semua makanan yang dijual adalah makanan nusantara. Selain bahan baku yang digunakan mudah didapatkan, kita juga menyesuaikan dengan lidah masyarakat di sini," ungkap Susan, Pemilik Resto Tubrux Ayam Gebuk Bali kepada Tribun, Jumat (8/7).  
Menu ayam dan ikan bakar sangat mendominasi. Menurut Susan, cara membakar secara tradisional selalu dipertahankan restonya hingga sekarang. "Kalau membakar kami menggunakan arang. Karena arang dapat memberikan citarasa yang khas pada ayam atau ikan yang dibakar," tuturnya.
Ayam gebuk Bali sebagai makan cirikhas mereka, banyak digemari para pelanggannya. Ayam gebuk Bali ini adalah ayam yang digoreng kemudian digebuk. Lalu di atasnya dilumuri bumbu spesial gebuk Bali.
Susan menjelaskan karena terinspirasi dari teman-temannya di Bali makanya ia membuat makanan tersebut. Jika kita mencicipinya ada perpaduan beberapa rasa di dalamnya. Yaitu manis dan pedas.
Daging ayamnya sangat empuk. "Ayam ini kita ungkep dulu sebelumnya makanya empuk," tuturnya. Untuk satu paket, nasi, sup jagung, es dan ayam gebuk Bali harganya Rp 18 ribu. Anda kudu mencobanya, agar tahu langsung rasanya.
Beralih ke makanan bakar, ikan dan ayam bakar bumbu rujak serta ayam bakar penyet juga tidak kalah enak dan serunya saat disantap. Anda pasti mengira ikan dan ayam bakar bumbu rujak pasti dilumuri bumbu rujak yang di dalamnya ada kacang serta beberapa buah segar.
Susan mengungkapkan tidak semua bumbu rujak harus terbuat dari kacang dan buah-buah segar. Pada ikan dan ayam bakar bumbu rujaknya, tidak ada jenis buah-buah segar. Tetapi hanya sambal kacang yang dicampur dengan 20 jenis bumbu tradisional. Rasanya sangat khas.  Dan aromanya beuh wangi banget, menggugah selera makan.
Satu paket ayam bakar bumbu rujak harganya juga Rp 18 ribu. Sedangkan ikan bakarnya lebih mahal yaitu Rp 35 ribu. Tapi lengkap nasi, es, dan sup. Anda tidak akan rugi mengeluarkan uang  demi menyantap makanan tersebut.
Masih berbicara makanan khas bakar, ayam bakar penyet tidak boleh Anda lupakan. Kebanyakan ayam penyet dimasak dengan digoreng lalu dipenyet dan baru ditaburi bumbu di atasnya.
Konsep ayam penyet yang mereka sajikan sedikit berbeda. Mereka memilih dibakar kemudian dipenyet. Setelah itu dilumuri bumbu khas sambal penyet. Dibandingkan ayam gebuk Bali, Ayam penyet lebih pedas rasanya. Harga untuk satu paket ayam penyet sebesar Rp 18 ribu saja.
Bosan dengan makanan bakar, masih ada makanan lain dijadikan alternatif pilihan bersantap. Aneka seafood tersedia di sana. Tergantung selera Anda lagi.
"Di sini sih buka setiap hari sampai pukul 23.00 WIB. Paling murah makanan kita harganya Rp 8 ribu. Bagi yang stautusnya mahasiswa, kita ada paket khusus untuk mereka. Cukup menunjukkan kartu mahasiswa maka mereka akan mendapatkan potongan harga sekitar 10 % dari harga reguler. Berlaku hanya pada Senin sampai Jumat," papar Susan.
Konsep kaki lima yang mereka tawarkan tidak hanya terdapat di Resto Tubrux Ayam Gebuk Bali di Jl Nusa Indah saja, kini mereka memiliki cabang di Jl Pattimura dekat persimpangan lampu merah.
Sedangkan Anda yang ingin nuansa berbeda, konsep keluarga maka Anda bisa ke Exotic Borneo Resto dan Cafe di Jl Merdeka. Di sana Anda akan merasakan nuansa Kalimantan. Sangat pas dijadikan tempat nongkrong bersama teman sambil internetan.  (mir)

 
                                                      

Sabtu, 02 Juli 2011

Penuh Gaya dengan Scarf Korea

 
Scarf Korea agak berbeda dengan scarf yang biasa kita temukan. Modelnya bisa dibentuk apa aja. Artinya multi fungsi. Satu carf bisa dibentuk bandana di rambut, ikat tangan dan aksesori di leher.


Scarf koreo pada dasarnya terbuat dari kawat di dalamnya yang bisa dibentuk apapun dan pelapis luarnya kain. Warnanya ada soft dan light atau terang.

Motifnya sangat bervariatif. Bentuk polos dan bunga-bunga serta motif lainnya. Dengan scarf korea, Anda tidak akan pernah mati gaya. Pastinya tampilan Anda akan penuh gaya.

Untuk memadupadankan scarf yang dikenakan tidak terlalu sulit. Jika ingin bergaya ala Korea. Warna tidak pengaruh. Mereka sering nabrak warna. Misal jika Anda pakai scarf warna hijau bisa saja Anda mengenakan dress kuning. Enggak masalah yang penting Anda PD.

Dan setelan minidress akan mengentalkan konsep Korea yang diusung serta kesan girly akan terpancar pada si pemakai.

Akan tetapi Anda yang tidak terbiasa dengan style Korea. Maka Anda dapat memadupadankan dengan cara aman. Seperti warna scarf yang digunakan sepadan dengan baju yang dikenakan. Usahakan baju yang dikenakan memberikan kesan harmonis dan selaras.

Scarf Koreo sekarang sedang menjadi trennya anak muda di Kalbar. Modelnya simpel dan tidak sulit cara menggunakannya. Jika  bosan dengan modelnya maka mereka bisa mengubahnya dengan bentuk lain. (mir)







Suspensi Terbaik di Tahunnya











* Mercy E 200 1974

spesifikasi:
Ban: BS, (75/195-15)
Pelek: Orginal, 15 inchi
JOk: Kulit
Knalpot: Original
Setir: Original
Suspensi: Original
Headlamp: Original
Cc: 2000
Warna: Cokelat muda kombinasi putih



Sejak setengah tahun lalu Suryanto atau yang sapa dipanggil Amin ini mencoba mengalih hobinya dengan mengkoleksi mobil-mobil antik merk Mercedes Benz. "Ketertariak saya dengan mobil ini sangat tinggi sekali. Suka saja melihatnya. Tampilannya yang antik ditambah memiliki keunggulan dari merknya membuat hasrat saya untuk memilikinya," ungkap Amin, pemilik Amin Tour and Travel, Rabu (29/6).

Kini dirinya sudah mengkoleksi dua unit mobil Mercy tahun 1973 dan 1974. Mobil pertama dibelinya dengan harga Rp 65 juta dan kedua dengan harga Rp 80 juta. Mercy 1974 warna cokelat kombinasi putih merupakan mobil pertama yang dibelinya di Jakarta. Tidak ada kendala baginya untuk mencari mobil antik merk Mercy tersebut. Asalkan memiliki bujet yang cukup dari membeli sampai membangun mobil itu menjadi tampilan Mercy di tahunnnya.

Mercy E 200 1974 ini adalah mobil yang memiliki suspensi terbaik di masanya saat itu. "Saya memilih mobil ini karena suspensinya enak banget. Kalau kita mengendarainya tarikannya lembut dan enak," ungkapnya.

Jika melihat ke dalam mobil, setirnya terlihat original dan warna jok kulitnya sepadan dengan kelir bodi mobil yaitu cokelat muda. Mobil dengan empat silinder berkapasitas 2000 cc itu, menurut Amin lumayan boros. "Saya tidak mempermasalahkannya, yang terpenting kenikmatan yang didapat lebih penting dari segalanya," ujarnya.

Ia mengutarakan mobil Mercy 1974 nya tersebut dipasaran sudah mencapai ratusan juta. "Sekarang sudah mencapai sekitar Rp 125 juta an," ucapnya. Rencanya ia akan hunting lagi mobil Mercy bentuk kentang dan batman.

Walaupun mobil yang satu ini adalah mobil antik tapi menurutnya tidak pernah rewel atau bermasalah. Dari segi perawatan, Amin tidak mengalami kesulitan. "Karena sparepartsnya sekarang mudah ditemukan dan tidak mahal lagi. Di Pontianak sudah ada bengkel khusus mobil Mercy," ungkap Amin.

Ia menjelaskan dengan bergabungnya dalam sebuah komunitas banyak keuntungan yang didapat. Selain bisa mendapatkan komponen mobil dengan harga yang tidak mahal dan juga dapat diskusi bersama teman-temannya jika terjadi permasalahan pada mobil. "Komunitas kami namanya Mercedes Benz Clasic Club POntianak," tambahnya.

Dari segi kecepatan, mau lambat atau cepat sekalipun that's okey, tak ada masalah. Terkadang maksimum kecepatan ketika dikendarainya hingga 110. Dalam kesaharian, ia lebih memilih mengendarai mobil lain. "Sayang juga mobil ini dipakai setiap hari. Jadi sepekan sekali saya kendarai," jelasnya.

Ketika ditanyakan akan hobi mahalnnya tersebut mengkoleksi mobil bermerk, sang istri selalu mendukung dan tidak pernah protes. "Apalagi saya bergabung dalam komunitas. Istri saya mendukung sekali. Karena kegiatan yang saya lakukan adalah positif. Daripada menghamburkan uang ke diskotik," tuturnya sambil tertawa. (mir)