Sabtu, 09 Juli 2011
Pertahankan Cara Pembakaran Tradisional
* Resto Tubrux Ayam Gebuk Bali
Menulusuri di Jalan Nusa Indah Pontianak saat sore hari, Anda akan melihat sebuah tempat makan berkonsepkan kaki lima yang tidak pernah sepi. Resto Tubrux Ayam Gebuk Bali, itulah tempat makan di pinggir jalan yang sudah berdiri selama 3 tahun tersebut.
Tempat makan yang satu ini selalu ramai dikunjungi para pelanggannya. Semua kalangan bawah, menengah dan menengah ke atas berbaur di sana. Selain harganya murah, rasanya juga tidak kalah enaknya.
"Ciri khas di sini sih ayam gebuk Bali. Makanya tempat makan ini, saya berinama Resto Tubrux Ayam Gebuk Bali. Pada dasarnya semua makanan yang dijual adalah makanan nusantara. Selain bahan baku yang digunakan mudah didapatkan, kita juga menyesuaikan dengan lidah masyarakat di sini," ungkap Susan, Pemilik Resto Tubrux Ayam Gebuk Bali kepada Tribun, Jumat (8/7).
Menu ayam dan ikan bakar sangat mendominasi. Menurut Susan, cara membakar secara tradisional selalu dipertahankan restonya hingga sekarang. "Kalau membakar kami menggunakan arang. Karena arang dapat memberikan citarasa yang khas pada ayam atau ikan yang dibakar," tuturnya.
Ayam gebuk Bali sebagai makan cirikhas mereka, banyak digemari para pelanggannya. Ayam gebuk Bali ini adalah ayam yang digoreng kemudian digebuk. Lalu di atasnya dilumuri bumbu spesial gebuk Bali.
Susan menjelaskan karena terinspirasi dari teman-temannya di Bali makanya ia membuat makanan tersebut. Jika kita mencicipinya ada perpaduan beberapa rasa di dalamnya. Yaitu manis dan pedas.
Daging ayamnya sangat empuk. "Ayam ini kita ungkep dulu sebelumnya makanya empuk," tuturnya. Untuk satu paket, nasi, sup jagung, es dan ayam gebuk Bali harganya Rp 18 ribu. Anda kudu mencobanya, agar tahu langsung rasanya.
Beralih ke makanan bakar, ikan dan ayam bakar bumbu rujak serta ayam bakar penyet juga tidak kalah enak dan serunya saat disantap. Anda pasti mengira ikan dan ayam bakar bumbu rujak pasti dilumuri bumbu rujak yang di dalamnya ada kacang serta beberapa buah segar.
Susan mengungkapkan tidak semua bumbu rujak harus terbuat dari kacang dan buah-buah segar. Pada ikan dan ayam bakar bumbu rujaknya, tidak ada jenis buah-buah segar. Tetapi hanya sambal kacang yang dicampur dengan 20 jenis bumbu tradisional. Rasanya sangat khas. Dan aromanya beuh wangi banget, menggugah selera makan.
Satu paket ayam bakar bumbu rujak harganya juga Rp 18 ribu. Sedangkan ikan bakarnya lebih mahal yaitu Rp 35 ribu. Tapi lengkap nasi, es, dan sup. Anda tidak akan rugi mengeluarkan uang demi menyantap makanan tersebut.
Masih berbicara makanan khas bakar, ayam bakar penyet tidak boleh Anda lupakan. Kebanyakan ayam penyet dimasak dengan digoreng lalu dipenyet dan baru ditaburi bumbu di atasnya.
Konsep ayam penyet yang mereka sajikan sedikit berbeda. Mereka memilih dibakar kemudian dipenyet. Setelah itu dilumuri bumbu khas sambal penyet. Dibandingkan ayam gebuk Bali, Ayam penyet lebih pedas rasanya. Harga untuk satu paket ayam penyet sebesar Rp 18 ribu saja.
Bosan dengan makanan bakar, masih ada makanan lain dijadikan alternatif pilihan bersantap. Aneka seafood tersedia di sana. Tergantung selera Anda lagi.
"Di sini sih buka setiap hari sampai pukul 23.00 WIB. Paling murah makanan kita harganya Rp 8 ribu. Bagi yang stautusnya mahasiswa, kita ada paket khusus untuk mereka. Cukup menunjukkan kartu mahasiswa maka mereka akan mendapatkan potongan harga sekitar 10 % dari harga reguler. Berlaku hanya pada Senin sampai Jumat," papar Susan.
Konsep kaki lima yang mereka tawarkan tidak hanya terdapat di Resto Tubrux Ayam Gebuk Bali di Jl Nusa Indah saja, kini mereka memiliki cabang di Jl Pattimura dekat persimpangan lampu merah.
Sedangkan Anda yang ingin nuansa berbeda, konsep keluarga maka Anda bisa ke Exotic Borneo Resto dan Cafe di Jl Merdeka. Di sana Anda akan merasakan nuansa Kalimantan. Sangat pas dijadikan tempat nongkrong bersama teman sambil internetan. (mir)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar