* Mercy E 200 1974
spesifikasi:
Ban: BS, (75/195-15)
Pelek: Orginal, 15 inchi
JOk: Kulit
Knalpot: Original
Setir: Original
Suspensi: Original
Headlamp: Original
Cc: 2000
Warna: Cokelat muda kombinasi putih
Sejak setengah tahun lalu Suryanto atau yang sapa dipanggil Amin ini mencoba mengalih hobinya dengan mengkoleksi mobil-mobil antik merk Mercedes Benz. "Ketertariak saya dengan mobil ini sangat tinggi sekali. Suka saja melihatnya. Tampilannya yang antik ditambah memiliki keunggulan dari merknya membuat hasrat saya untuk memilikinya," ungkap Amin, pemilik Amin Tour and Travel, Rabu (29/6).
Kini dirinya sudah mengkoleksi dua unit mobil Mercy tahun 1973 dan 1974. Mobil pertama dibelinya dengan harga Rp 65 juta dan kedua dengan harga Rp 80 juta. Mercy 1974 warna cokelat kombinasi putih merupakan mobil pertama yang dibelinya di Jakarta. Tidak ada kendala baginya untuk mencari mobil antik merk Mercy tersebut. Asalkan memiliki bujet yang cukup dari membeli sampai membangun mobil itu menjadi tampilan Mercy di tahunnnya.
Mercy E 200 1974 ini adalah mobil yang memiliki suspensi terbaik di masanya saat itu. "Saya memilih mobil ini karena suspensinya enak banget. Kalau kita mengendarainya tarikannya lembut dan enak," ungkapnya.
Jika melihat ke dalam mobil, setirnya terlihat original dan warna jok kulitnya sepadan dengan kelir bodi mobil yaitu cokelat muda. Mobil dengan empat silinder berkapasitas 2000 cc itu, menurut Amin lumayan boros. "Saya tidak mempermasalahkannya, yang terpenting kenikmatan yang didapat lebih penting dari segalanya," ujarnya.
Ia mengutarakan mobil Mercy 1974 nya tersebut dipasaran sudah mencapai ratusan juta. "Sekarang sudah mencapai sekitar Rp 125 juta an," ucapnya. Rencanya ia akan hunting lagi mobil Mercy bentuk kentang dan batman.
Walaupun mobil yang satu ini adalah mobil antik tapi menurutnya tidak pernah rewel atau bermasalah. Dari segi perawatan, Amin tidak mengalami kesulitan. "Karena sparepartsnya sekarang mudah ditemukan dan tidak mahal lagi. Di Pontianak sudah ada bengkel khusus mobil Mercy," ungkap Amin.
Ia menjelaskan dengan bergabungnya dalam sebuah komunitas banyak keuntungan yang didapat. Selain bisa mendapatkan komponen mobil dengan harga yang tidak mahal dan juga dapat diskusi bersama teman-temannya jika terjadi permasalahan pada mobil. "Komunitas kami namanya Mercedes Benz Clasic Club POntianak," tambahnya.
Dari segi kecepatan, mau lambat atau cepat sekalipun that's okey, tak ada masalah. Terkadang maksimum kecepatan ketika dikendarainya hingga 110. Dalam kesaharian, ia lebih memilih mengendarai mobil lain. "Sayang juga mobil ini dipakai setiap hari. Jadi sepekan sekali saya kendarai," jelasnya.
Ketika ditanyakan akan hobi mahalnnya tersebut mengkoleksi mobil bermerk, sang istri selalu mendukung dan tidak pernah protes. "Apalagi saya bergabung dalam komunitas. Istri saya mendukung sekali. Karena kegiatan yang saya lakukan adalah positif. Daripada menghamburkan uang ke diskotik," tuturnya sambil tertawa. (mir)
Salam kenal ko Amin..
BalasHapussy juga suka Mercy..
kebetulan sy punya Mercy c200 th 1996.
Untuk bengkel khusus Mercy di Pontianak dimana ya ko?
Makasih ko utk info nya..